Bab I
Pendahuluan
A.
Latar Belakang
Sekarang ini banyak teknologi canggih yang dapat membantu sebuah foto atau gambar menjadi lebih baik . Salah satu dasar nya ialah dengan cara mengetahui teknik dasar dari pengoperasian kamera itu sendiri . salah satu dari sekian banyak ilmu pengetahuan yang di pelajari ialah pelajaran “Teknik Dasar Pengoperasian Kamera “ di mana kita di anjurkan untuk mengetahui bagaimana Teknik tersebut itu dapat digunakan dengan baik dan benar.
Sekarang ini banyak teknologi canggih yang dapat membantu sebuah foto atau gambar menjadi lebih baik . Salah satu dasar nya ialah dengan cara mengetahui teknik dasar dari pengoperasian kamera itu sendiri . salah satu dari sekian banyak ilmu pengetahuan yang di pelajari ialah pelajaran “Teknik Dasar Pengoperasian Kamera “ di mana kita di anjurkan untuk mengetahui bagaimana Teknik tersebut itu dapat digunakan dengan baik dan benar.
B. Rumusan Masalah
Yang perlu di ketahui
tentang makalah yang kami buat ialah.
1. Teknik dasar apakah pengoperasian kamera itu?
2. Apa saja teknik tersebut?
1. Teknik dasar apakah pengoperasian kamera itu?
2. Apa saja teknik tersebut?
C.
Tujuan
1. Mengetahui teknik yang ada di kamera
2. Menambah pengetahuan tentang pelajaran Videografi.
1. Mengetahui teknik yang ada di kamera
2. Menambah pengetahuan tentang pelajaran Videografi.
Bab
II
Pembahasan
Teknik
Dasar Menggunakan DSLR
Untuk menghasilkan
gambar yang berkualitas dan memiliki nilai seni, seorang fotografer harus
menguasai paling tidak teknik-teknik dasar menggunakan kamera DSLR.
Teknik-teknik dasar tersebut adalah komposisi objek yang baik, pencahayaan yang
seimbang dan fokus yang tajam.
Untuk melatih itu semua tentu diperlukan jam terbang yang
tinggi dalam memotret, karena insting/kepekaan kita akan semakin terasah,
apalagi terkait dengan komposisi gambar seorang fotografer harus mempunyai
naluri seni yang tinggi agar menghasilkan gambar tajam dan sebuah gambar yang
bisa bercerita.
Komposisi bukan saja objek yang mempunyai susunan
bagus(dari sononya bagus) melainkan juga angle atau sudut pandang yang baik
juga dimana fotografer mampu menemukan titik yang terbaik.
Waktu pengambilan gambar bisa dilakukan kapanpun, baik
siang, malam atau petang dengan mempertimbangkan pencahayaan, kondisi tempat
pemotretan dan menguasai penggunaan berbagai aksesori kamera untuk mendapatkan
gambar yang kita inginkan.
Setiap kamera pasti memiliki karakteristik
sendiri-sendiri, oleh karena itu penting sekali bagi seorang fotografer
menguasai spesifikasi kamera yang mereka miliki. Disinilah pentingnya peran
buku panduan/manual book bawaan yang didalamnya terdapat cara pemasangan
komponen, cara merawat kamera serta cara mengoperasikannya.
Untuk melakukan pengaturan white balance kita memerlukan
benda berwarna putih, bisa menggunakan kertas, baju ataupun dinding. Anggap
saja kita menggunakan kertas maka caranya adalah menempatkan kertas pada bidang
tertentu, gunakan pencahayaan yang sedang (tidak kurang atau kelebihan),
gunakan manual fokus dan usahakan seluruh frame foto terisi dengan kertas
tersebut. Pengaturan white balance bisa dengan menggunakan skala kelvin atau
dengan gambar-gambar untuk menyatakan suhu pencahayaan ruangan seperti cloudy,
tungsteen, white flourescent dll. Nah, gambar yang kita ambil tadi merupakan
patokan untuk mengoreksi white balance untuk mendapatkan ketajaman gambar
sesuai dengan suhu ruangan.
Berikut adalah tabel Skala Kelvin
Berikut adalah tabel Skala Kelvin
Skala Kelvin
Dari Skala Kelvin diatas menunjukkan
bahwa 1.000 kelvin berwarna merah dan 10.000kelvin berwarna langit biru, hal
ini menunjukkan bahwa apabila settingan kelvin kita terlalu tinggi akan
berwarna kekuningan, dan apabila settingan kelvin kita terlalu rendah akan
berwarna kebiruan. Aturlah skala kelvin sesuai gambar diatas, hasil foto
haruslah tampak netral, yakni tidak kekuningan atau kebiruan.
2. Fokus
fokus lensa
Pengaturan fokus secara manual dapat dilakukan dengan
cara menggeser ke mode Manual(M) panel fokus yang ada di lensa. Dengan begitu
fokus dapat kita atur ketajamannya secara manual dengan cara memutar ring fokus
pada lensa. Gunakan mode auto apabila tidak ingin repot mengaturnya, fokus akan
bergerak otomatis untuk menyesuaikan zoom. Beberapa teknik pengambilan gambar
yang berkaitan dengan jarak adalah 1.Extreme Long Shot(Pandangan Sangat Luas)
2. Long Shot (pandangan lebih Dekat dari ELS) 3. Medium Long Shot(Manusia dari
lutut sampai kepala) 4. Medium Shot (onjek diatas pinggang sampai kepala) 5.
Medium Close Up(Objek manusia dari dada sampai kepala) 6. Close Up(Wajah) 7.
Big Close Up(Hidung / mata) 8. Extreme Close Up(Pori-pori kulit) yang mempunyai
detail sangat jelas.
3. Diafragma
pengaturan aperture
4. Shutter Speed
shutter speed cepat
Shutter speed adalah pengaturan kecepatan buka dan tutup
rana atau jendela kamera. Pengaturan shuter speed adalah dalam satuan detik
misalnya 1/125 atau 1/1000, jadi Semakin besar angka satuannya misal 1/1000
makaa semakin cepat pula waktu buka dan tutup rana/ jendela sehingga cahaya
yang masuk ke image sensor lebih sedikit. Sebaliknya apabila angka satuannya
semakin kecil misal 1/125 maka semakin lama pula kecepatan buka dan tutup rana
/ jendela kamera sehingga cahaya yang masuk ke image sensor lebih banyak.Untuk
membekukan objekbergerak misalnya orang sedang berselancar atau
baling-baling pada helikopter diperlukan settingan shutter speed yang tinggi
seperti gambar disamping. Biasanya teknik pegambilan gambar tersebut dinamakan
panning atau freeze. Jadi semakin cepat gerakan objek yang ingin kita tangkap
maka semakin besar pula satuan shutter speednya. Set pengaturan shutter Speed
diatas 1/250 untuk membekukan aksi (seperti gambar disamping) , serta gunakan
shutter speed dibawah 1/25 untuk memburamkan objek seperti air yang sedang
jatuh/air terjun.
Tehnik Fotografi Slow Speed
Untuk menghasilkan foto sesuai gambar disamping
dibutuhkan settingan shutter speed yang rendah, hal ini akan memperbanyak
cahaya yang masuk yang sangat berguna apabila dilakukan dimalam hari. Pada
shutter speed yang rendah diperlukan bantuan Camera stand(monopod/tripod), agar
mampu meredam goyangan dan gambar yang dihasilkan tidak kabur. Lebih baik lagi
apabila menggunakan shutter release / aksesori kamera untuk menggantikan peran
tangan kanan dalam menekan tombol shutter. Alat ini juga bisa dikendalikan dari
jarak jauh sehingga gambar yang dihasilkan akan lebih tajam.
5. ISO
ISO merupakan tingkat kesensitifan sensor kamera. Semakin tinggi ISO maka semakin sensitif pula sensor sehingga gambar yang dihasilkan akan memiliki lebih banyak cahaya, sebaliknya semakin rendah settingan ISO maka semakin minim pula cahaya yang masuk ke sensor kamera . Seperti gambar diatas, semakin rendah ISO semakin rendah pula noise, sebaliknya semakin tinggi ISO maka semakin tinggi pula noisenya. Kita harus menemukan setting ISO yang pas untuk kamera, dan dari kasus gelas diatas pada kisaran 320-800 karena lebih dari itu gambar over exposure dan kurang dari itu gambar terlihat redup atau kurang cahaya. ISO tinggi biasanya digunakan saat malam hari atau saat cahaya benar benar minim. Agar gambar yang dihasilkan maksimal gunakanlah ISO 100 dan naikkan hanya jika memang dibutuhkan. Ingat, menaikkan ISO juga berarti menaikkan Noise.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar